Pada posting sebelumnya kita telah membahas arti lambang Kabupaten Semarang. Selanjutnya pada posting kali ini, kita akan membahas arti lambang Kabupaten Sragen. Namun sebelum masuk ke pembahasan tentang arti lambang Kabupaten Sragen, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu sekilas wawasan tentang Kabupaten Sragen.
A. Sekilas wawasan tentang Kabupaten Sragen
- Kabupaten Sragen merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.
- Kabupaten Sragen beribukota di Kecamatan Sragen yang terletak sekitar 30 km sebelah timur Kota Surakarta.
- Kabupaten Sragen sebelumnya bernama Sukowati, nama yang digunakan sejak masa kekuasaan Kerajaan (Kasunanan) Surakarta.
- Motto Kabupaten Sragen yaitu “Aman Sehat Rapi Indah (ASRI)”
- Luas wilayah kabupaten Sragen yaitu 946,49 km2
- Kode area telepon untuk wilayah Kabupaten Sragen yaitu +62 271 atau 0271
- Batas-batas wilayah Kabupaten Sragen yaitu
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Grobogan
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Ngawi (Jawa Timur)
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Boyolali
- Wilayah Kabupaten Sragen dibagi menjadi 20 Kecamatan
- Di Kabupaten Sragen terdapat Kawasan Sangiran yang merupakan tempat ditemukannya fosil manusia purba dan binatang purba, yang sebagian disimpan di Museum Fosil Sangiran.
B. Arti Lambang Kabupaten Sragen
Inilah gambar lambang Kabupaten Sragen, sumber gambar dari wikipedia.
Lambang Kabupaten Sragen |
untuk melihat deskripsi dan lisensi dari gambar tersebut, silahkan klik di sini.
LAMBANG DAERAH KABUPATEN SRAGEN
Lambang Daerah Kabupaten dibuat dengan maksud untuk mencerminkan cita-cita kepribadian, hasrat cita-cita rakyatnya, oleh karena itu dibuatkan suatu lambang Daerah dengan bentuk isi warna sebagai yang dituliskan pada Lampiran Peraturan Daerah ini.
BENTUK ISI DAN WARNA LAMBANG
Bentuk pokok dari pada lambang Daerah Kabupaten Sragen merupakan suatu perisai berbentuk jantung, berwarna dasar kuning dengan pelisir berwarna merah dan hitam.
Pada perisai tersebut dilukiskan empat belas macam lukisan benda alam, bangunan dan benda kebudayaan, yang tata letaknya tersusun secara artistik, terdiri dari :
- | sebatang pohon beringin, berwarna hijau serta berakar gantung delapan buah. |
- | roda bergigi empat berwarna kuning. |
- | sebilah keris terhunus berbentuk jangkung dengan warna hitam. |
- | pintu gerbang hitam. |
- | sebuah gunung berwarna biru. |
- | api menyala-nyala berwarna merah. |
- | dua batang tebu, dengan warna merah kekuning-kuningan. |
- | air sungai berwarna biru, dengan tiga jalur gelombangnya berwarna putih. |
- | sembilan mata rantai berwarna hitam. |
- | sebuah bintang berujung lima, dengan warna kuning emas, terletak pada sebuah perisai putih. |
- | sehelai selendang merah putih. |
- | sebulir padi berisi tujuh belas butir pada berwarna kuning. |
- | serangakai kapas terdiri dari delapan butir. |
- | sehelai selendang berwarna putih, dengan tulisan berbunyi " Sragen". |
- Perisai dan keris melambangkan jiwa kepahlawanan rakyat Daerah kabupaten Sragen atau dikenal dengan nama daerah Sukowati, perisai tersebut berbentuk jantung melambangkan adanya hidup dan kehidupan.
- Pohon beringin lambang sifat kepeminpinan dan pengayoman.
- Roda bergigi empat yang juga dianggap sebagai matahari terbit. Roda bergigi menunjukkan bahwa Daerah kabupaten Sragen telah memiliki beberapa perusahaan yang berujud pabrik-pabrik.
- Pintu gerbang menunjukkan bahwa daerah Kabupaten Sragen merupakan pintu gerbangnya Jawa Tengah terhadap Jawa Timur.
- Sebuah gunung menunjukkan bahwa daerah Kabupaten Sragen terletak di kaki gunung Lawu.
- Api menyala-nyala, melambangkan semangat rakyat daerah Kabupaten Sragen didalam mencapai areal cita-cita dan tujuan.
- Batang pohon tebu, menunjukkan bahwa daerah Kabupaten Sragen merupakan daerah areal dan penghasil gula.
- Air sungai berwarna biru berjalur tiga, melambangkan bahwa Bengawan Solo yang mengalir sepanjang Daerah Kabupaten Sragen.
- Mata rantai berwarna hitam, melambangkan persatuan dan kesatuan rakyat Kabupaten Sragen yang kekal abadi.
- Bintang berujung lima dalam perisai yang berwarna hitam, melambangkan kepercayaan rakyat daerah kabupaten Sragen kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Selendang merah putih, melambangkan merah berarti berani, putih berarti suci.
- Selendang putih bertuliskan " Sragen " menunjukkan daerah, pemilik lambang.
Penjelasan lebih rinci tentang arti lambang Kabupaten Sragen adalah sebagai berikut :
Bentuk pokok dari Lambang Daerah Kabupaten Sragen merupakan perisai yang berbentuk jantung, Perisai merupakan alat pada jaman dahulu untuk melindungi diri dan menanggulangi serangan lawan, Jantung merupakan sumber hidup bagi manusia. Dari bentuk pokok ini dicita-citakan semoga rakyat beserta Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen selalu mampu menangkis dan menanggulangi segala bencana, baik yang ditimbulkan oleh manusia maupun yang ditimbulkan oleh alam. Secara ideal diharapkan mudah-mudahan rakyat memiliki sumber-sumber penghidupan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, syukur dapat dilimpahkan kepada daerah lain."
Pohon beringin berwarna hijau berakar gantung 8 buah. Melambangkan penguasa/ Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen, yang senantiasa menggunakan 8 sifat kepemimpinan, yaitu hasta brata didalam menjalankan tugas dan kebijaksanaannya. Sehingga benar-benar merupakan pengayom dan plindung bagi rakyatnya.
Roda bergigi empat, yang juga dianggap sebagai matahari terbit :
- | Roda bergigi, melambangkan bahwa didaerah Kabupaten Sragen sekarang ini telah terdapat perusahaan yang berbentuk pabrik sebagai penghasil barang-barang eksport, antara lain gula dan karet. |
- | Matahari terbit, melambangkan telah terbitnya masa depan yang cerah bagi daerah Kabupaten Sragen, menuju kearah kemakmuran dan kesejahteraan. |
Perisai dan keris, sifat kepahlawanan rakyat Daerah Kabupaten Sragen yang juga dikenal dengan nama rakyat Sukowati, dalam melawan kolonialisme sudah ada jauh sebelum perang Kemerdekaan ke II(Clash ke II) yaitu sebagaimana dikisahkan dalam cerita Babad Giyanti yang menunjukkan perlawanan Pangeran Mangkubumi ke II terhadap kekuasaan penjajahan Belanda, yang selalu mencoba mengadu sesama bangsa Indonesia. Alat perlengkapan perang serta senjata rakyat Sukowati pada waktu itu antara lain masih menggunakan perisai (tameng) dan keris. Itulah sebabnya sifat darah kepahlawanan rakyat Sukowati dilambangkan dengan Perisai dan Keris
Keris dilukiskan dengan bentuk (Jawa : dapur) jangkung. Menjangkung artinya melindungi dalam arti rohaniah/batiniah. Dengan demikian, keris dengan dapur jangkung tersebut mengandung maksud serta harapan, semoga para aparatur Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen didalam melaksanakan tugas dan kebijaksanaannya sehari-hari selalu mendapatkan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa, serta memperoleh petunjuk jalan yang benar dan lempang.
Pintu gerbang, menunjukkan bahwa daerah Kabupaten Sragen merupakan pintu gerbang yang menghubungkan Propinsi Jawa Tengah dengan Propinsi Jawa Timur, dengan dilalui jalan raya Solo Madiun yang merupakan urat nadi perhubungan perekonomian.
Gunung, daerah Kabupaten Sragen terletak dikaki Gunung Lawu. Bagi Sragen, Gunung Lawu merupakan sumber air, pembentukkan sungai-sungai yang berguna bagi keperluan pertanian.
Api, digambarkan ditengah-tengah gapura, dengan wujud yang menyala-nyala. Melambangkan kehendak rakyat Kabupaten Sragen yang didalam mencapai cita-cita dan membangun daerahnya selalu disertai dengan semangat menyala yang tak kunjung padam, sebelum tercapai maksudnya.
Tebu, menunjukkan bahwa daerah Kabupaten Sragen merupakan areal tebu, penghasil gula sebagai barang eksport.
Air Sungai, melambangkan kemanfaatan air sungai Bengawan Solo terhadap daerah Kabupaten Sragen. Dimana Bengawan Solo mengalir sepanjang daerah tersebut, sehingga tanah pertanian sebelah kanan kiri sepanjang sungai merupakan lembah yang sangat subur untuk pertanian. Secara bertahap air sungai Bengawan ini akan lebih dimanfaatkan untuk tanah pertanian, dengan dipompa airnya untuk dialirkan kedaerah sekitarnya, yang pada musim kemarau kekurangan air.
Mata rantai berwarna hitam, merupakan lambang persatuan dan kesatuan rakyat daerah Kabupaten Sragen yang bulat serta mantap, yag merupakan modal pokok untuk menuju apapun yang ingin dicapai oleh Pemerintah dan rakyat.
Sebuah bintang, berujung lima berwarna kuning emas, terletak diatas perisai hitam, melambangkan salah sati ciri khas kepribadian rakyat daerah Sragen akan kepercayaannya yang sangat kuat terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebagai Sila Dasar dari Pancasila falsafah Negara Republik Indonesia.
Padi dan Kapas lambang cita-cita kemakmuran rakyat.
Padi digambar 17 butir
Kapas digambar 8 butir
Keris digambar 9 mata
Roda digambar 4 gigi.
Bintang digambar 5 ujung
Angka-angka tersebut disusun untuk mengabadikan Proklamasi 17 - 8 - 1945.
Keris dilukiskan dengan bentuk (Jawa : dapur) jangkung. Menjangkung artinya melindungi dalam arti rohaniah/batiniah. Dengan demikian, keris dengan dapur jangkung tersebut mengandung maksud serta harapan, semoga para aparatur Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen didalam melaksanakan tugas dan kebijaksanaannya sehari-hari selalu mendapatkan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa, serta memperoleh petunjuk jalan yang benar dan lempang.
Pintu gerbang, menunjukkan bahwa daerah Kabupaten Sragen merupakan pintu gerbang yang menghubungkan Propinsi Jawa Tengah dengan Propinsi Jawa Timur, dengan dilalui jalan raya Solo Madiun yang merupakan urat nadi perhubungan perekonomian.
Gunung, daerah Kabupaten Sragen terletak dikaki Gunung Lawu. Bagi Sragen, Gunung Lawu merupakan sumber air, pembentukkan sungai-sungai yang berguna bagi keperluan pertanian.
Api, digambarkan ditengah-tengah gapura, dengan wujud yang menyala-nyala. Melambangkan kehendak rakyat Kabupaten Sragen yang didalam mencapai cita-cita dan membangun daerahnya selalu disertai dengan semangat menyala yang tak kunjung padam, sebelum tercapai maksudnya.
Tebu, menunjukkan bahwa daerah Kabupaten Sragen merupakan areal tebu, penghasil gula sebagai barang eksport.
Air Sungai, melambangkan kemanfaatan air sungai Bengawan Solo terhadap daerah Kabupaten Sragen. Dimana Bengawan Solo mengalir sepanjang daerah tersebut, sehingga tanah pertanian sebelah kanan kiri sepanjang sungai merupakan lembah yang sangat subur untuk pertanian. Secara bertahap air sungai Bengawan ini akan lebih dimanfaatkan untuk tanah pertanian, dengan dipompa airnya untuk dialirkan kedaerah sekitarnya, yang pada musim kemarau kekurangan air.
Mata rantai berwarna hitam, merupakan lambang persatuan dan kesatuan rakyat daerah Kabupaten Sragen yang bulat serta mantap, yag merupakan modal pokok untuk menuju apapun yang ingin dicapai oleh Pemerintah dan rakyat.
Sebuah bintang, berujung lima berwarna kuning emas, terletak diatas perisai hitam, melambangkan salah sati ciri khas kepribadian rakyat daerah Sragen akan kepercayaannya yang sangat kuat terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebagai Sila Dasar dari Pancasila falsafah Negara Republik Indonesia.
Padi dan Kapas lambang cita-cita kemakmuran rakyat.
Padi digambar 17 butir
Kapas digambar 8 butir
Keris digambar 9 mata
Roda digambar 4 gigi.
Bintang digambar 5 ujung
Angka-angka tersebut disusun untuk mengabadikan Proklamasi 17 - 8 - 1945.
Demikianlah kurang lebih arti lambang Kabupaten Sragen, semoga bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua. Insya Allah akan kita lanjutkan pembahasan tentang arti lambang Kabupaten yang lain pada posting selanjutnya.
Referensi :
Semoga bermanfaat