Rabu, 24 Desember 2014

Arti Lambang PERUM DAMRI

DAMRI adalah kepanjangan dari Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (ER, EYD: Jawatan Angkutan Motor Republik Indonesia) yang dibentuk berdasarkan Maklumat Kementerian Perhubungan RI No.01/DAMRI/46 tanggal 25 November 1946 dengan tugas utama menyelenggarakan angkutan penumpang dan barang di atas jalan dengan menggunakan kendaraan bermotor. Dalam perkembangan selanjutnya sebagai Perusahaan Umum (Perum), nama DAMRI tetap diabadikan sebagai brand mark dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini yang hingga saat ini masih tetap konsisten menjalankan tugasnya sebagai salah satu penyelenggara jasa angkutan penumpang dan barang dengan menggunakan bus dan truk.
Hingga saat ini, DAMRI memiliki jaringan pelayanan tersebar hampir diseluruh wilayah Republik Indonesia. Dalam kegiatan usahanya DAMRI menyelenggarakan pelayanan angkutan kota, angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota antar provinsi, angkutan khusus bandar udara, angkutan pariwisata, angkutan logistik, angkutan keperintisan dan angkutan lintas batas negara.


Makna Logo DAMRI

Logo DAMRI resmi ditetapkan pada tahun 1963. Sebelumnya selama awal berdirinya Djawatan Angkutan Motor RI sampai perubahan status menjadi perusahaan negara tidak menggunakan Logo.

Pada akhirnya terciptalah logo yang dimaksudkan, dengan argumentasi bahwa bus yang digunakan sarana angkutan diatas jalan raya mengangkut penumpang mempunyai dua roda depan yang dapat di arahkan sesuai dengan arah yang dituju, mempunyai alat kemudi dan mesin bersinergi mengatur jalannya bus yang didalam hal ini dimaksudkan adalah bus DAMRI sebagai perusahaan. Selanjutnya kalau suku kata D, A, M, R dan I. Mesin digambarkan sebagai sayap kanan dan kiri yang masing-masing berlapis dua dan tiap-tiap lapis mempunyai 4 dan 6 lembar bulu, yang berfungsi sebagai penggerak bus DAMRI untuk mencapai tujuan, yakni sejahtera adil dan makmur.

Sejahtera adil dan makmur digambarkan dengan kapas yang berbunga sebanyak 8 bunga dan pada tangkai padi mempunyai 17 biji padi. Satu tangkai bunga kapas dan satu tangkai padi membentuk dengan angka 11. Satu tangkai kapas dan satu tangkai padi digambarkan sebagai angka 8 dan 17, menunujkan arti tanggal 17 agustus dimana pada tahun 1945 terjadi proklamasi kemerdekaan indonesia dan setahun kemudian tanggal 25 Nopember 1946 DAMRI lahir, masih dalam suasana perang phisik kemerdekaan.

1. ANALISA DATA

    Dua Ban = Angka "2"
    DAMRI = Lima Huruf = 5
    Kapas = 8 Tangkai = 1
    Padi = 17 Biji = 1
    Sayap Kanan = 4.6 Lembar = 46
    Sayap Kiri = 4.6 Lembar = 46

2. ANALISA ANGKA

    No. 1 dan No.2 = "2" + "5" =25
    No. 3 Kapas dan No.3 Padi = "1"+"1" = 11
    No. 4 Kiri dan No.4 Kanan = "4.6"+"4.6" = 46

3. KESIMPULAN

    A - B - C = 25 - 11 - 46
    25 - 11 - 46 = Tanggal Lahir Djawatan Angk oetan Motor Repoeblik Indonesia disingkat DAMRI

4. Dua Ban
  • Jumlah ban depan kendaraan roda empat sebanyak 2 (dua) buah dan dapat digerakkan alat kemudi sesuai arah tujuan yang dikehendaki pengemudi. Dan dua ban berkonotasi karyawan dan alat kemudi adalah managemen yang mengelola perusahaan.
  • Huruf DAMRI adalah perusahaan yang dikelola oleh manajemen yang bekerja sama, sama-sama bekerja dalam suasana kebersamaan dengan para karyawan.
  • Sayap berkonotasi sebagai mesin penggerak yang menentukan maju mundurnya perusahaan.
  • Kapas dan Padi adalah lambang dari pada kesejahteraan sosial dan ini merupakan tujuan perusahaan.
  • Kapas bertangkai 8, Padi berisi 17 biji, ini menggambarkan bahwa DAMRI lahir dalam suasana Revolusi Kemerdekaan.
5. Filosofi DAMRI

D = Damai dan sejahtera merupakan dasar pelayanan perusahaan

A = Aman, Nyaman dan selamat mengantar pelanggan sampai tujuan

M = Maju berkembang bersama pelanggan

R = Rasa memiliki menjadi motifasi bagi karyawan

I = Iman dan Taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa selalu diamalkan

Untuk mencapai tujuan Perusahaan, setiap insan DAMRI memiliki sikap bekerja keras, jujur (terbuka) dan pantang menyerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mempertahankan kemandirian perusahaan dengan menciptakan suasana damai melalui kerjasama, sama-sama bekerja dalam suasana kebersamaan, serta dapat memberikan rasa aman dengan menjaga lingkungan kerja yang menyenangkan dan perilaku ramah dilandasi kekuatan iman dan taqwa.
Sumber :